JUDUL : GOAL ORIENTATION DAN DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN SELF-REGULATED LEARNING
PENULIS : Novita Nur Asmiranti*, Lutfi Arya, Andi Maulida Rahmania
Abstract. This study aims to determine the relationship between goal orientation and parents’ social support with self-regulated learning, the relationship between goal orientation and self-regulated learning, the relationship between parent social support and self-regulated learning. This study uses quantitative approach survey methods. The number of subjects was 54 students of Senior High School X Surabaya. The sampling technique in this study was carried out by probability sampling. The data analysis technique uses the product moment and multiple correlation. The results of the analysis show that parental goal orientation and social support have a relationship with self-regulated learning in students at Senior high school X Surabaya. The results showed that the level of self-regulated learning owned by students of SMA X Surabaya was in the moderate category.
Keywords: goal orientation, parent social support, self-regulated learning, adolescent
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara goal orientation dan dukungan sosial orang tua dengan self-regulated learning, hubungan antara goal orientation dengan self-regulated learning, hubungan antara dukungan sosial orang tua dengan self-regulated learning. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian survei. Jumlah subjek sebanyak 54 siswa SMA X Surabaya. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara probability sampling. Teknik analisis data menggunakan product moment dan korelasi ganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa goal orientation dan dukungan sosial orang tua memiliki hubungan dengan self-regulated learning pada siswa di SMA X Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat self-regulated learning yang dimiliki siswa SMA X Surabaya berada dalam kategori sedang.
Kata kunci: goal orientation, dukungan sosial orang tua, self-regulated learning, remaja